Sunday, June 23, 2013

Wearable Computer

Wearable Computer adalah perkembangan terbaru dalam bidang komputer, yaitu perangkat komputer menyatu seperti layaknya pakaian saja. Aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan seperti email, database, multimedia, kalender terintegrasi langsung dengan kacamata, jam tangan, handphone atau dalam bentuk lainnya. Sehingga perangkat komputer sudah menyatu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berikut beberapa device yang sedang booming belakangan ini :

1. Google Glass



Google Glass adalah produk teknologi yang paling banyak dibicarakan saat ini. Selain dirancang langsung oleh Google, teknologi dalam sebuah kacamata juga belum pernah dieksplorasi sedrastis ini.

Project Google Glass adalah proyek yang di kembangkan oleh Google alat ini bentuknya seperti kaca mata yang bisa di bawa kemana-mana. Nama alatnya adalah head-mounted display (HMD). Tujuan dari proyek ini adalah untuk menampilkan informasi-informasi yang biasanya tersedia pada smartphone. Dan memungkinkan untuk interaksi dengan Internet melalui perintah suara bahasa alami.

Dari segi bentuk, Google Glass memiliki frame tebal di salah satu sisinya. Tepat di bagian kanan, ada layar seukuran prangko yang memiliki resolusi 640 x 360 piksel. Layar tersebut menjadi proyektor visual langsung ke retina mata sehingga pengguna Google Glass merasa melihat sebuah HDTV berukuran 25 inci dari jarak 2,5 meter. Selain memiliki fitur seperti kamera, mikrofon, dan speaker, Google Glass juga dapat terhubung ke perangkat lain melalui koneksi Bluetooth, bahkan Wi-Fi. Tersedia juga memori internal 16 GB, slot microUSB, kamera 5 MP, dan daya tahan baterai yang diklaim bertahan sepanjang hari. 



Dengan fitur-fitur itu akan mudah bagi pengguna Google Glass untuk memotret, merekam video, chatting, mengirim SMS, melakukan pencarian di Google Search, hingga menerjemahkan kata tanpa menggerakkan tangan mereka. Karena itulah, Google Glass disebut sebagai komputer yang dapat dikenakan di tubuh. Saat ini Google Glass sedang dirintis untuk menjadi sebuah ekosistem sendiri. Buktinya bisa dilihat dari Andreessen Horowitz, Google Ventures, dan Kleiner Perkins Caufield & Byers. 

2. Smartwatch


Smartwatch adalah jam tangan pintar yang memiliki fitur-fitur seperti smartphone. Baru-baru ini Android telah berhasil membuat Smart Watch atau jam tangan pintar pertamanya. perangkat ini juga dibekali kamera dengan sensor 2MP sehingga Anda dapat mengambil gambar melalui jam tangan ini. Selain itu, ada juga GPS, Wi-Fi, serta konektivitas Bluetooth, dan USB yang terletak dibagian ujung tali pengikatnya. Android mengklaim bahwa perangkat ini adalah jam tangan pertama yang memiliki akses penuh ke Google Play Store.


3. Jubah Tembus Pandang



Jubah tembus pandang atau jubah gaib (Inggris: cloaks of invisibility) adalah suatu istilah yang dikenal dalam dunia fiksi, dan dewasa ini dalam sains. Istilah ini mengacu pada sebuah jubah atau selubung yang dapat membuat seseorang atau benda yang dilingkupi oleh benda ini menjadi kasat mata atau tidak terlihat. Dalam fiksi hal ini dikaitkan dengan suatu sifat gaib atau sihir, sedangkan dalam sains dikaitkan dengan prinsip penglihatan. 

Pernah menonton Harry Potter dengan jubah tembus pandangnya? Menarik bukan melihat apa yang bisa dilakukan penyihir muda tersebut dengan jubah itu.

Pertama, teknologi carbon nanotube hasil karya UTD NanoTech Institute koleksi 2011. Teknologi ini terinspirasi dari fenomena alam fatamorgana gurun. 


Simulasi elektrik akan memanaskan suhu sehingga membentuk gradasi antara jubah dan area sekitarnya. Ini membuat gradasi suhu yang besar sehingga membengkokan cahaya menjauhi pemakainya.
Teknologi selanjutnya terbuat dari metamaterial. Struktur ini lebih kecil panjang gelombang cahaya. Jika dikonstruksi dengan baik, maka akan mengatur cahaya di sekitar objek. Mirip dengan sebuah batu yang mengalihkan air di sungai. 

Untuk saat ini, teknologi tersebut baru berfungsi untuk dua dimensi dan berukuran sangat kecil, yaitu 10 mikrometer.

Ada juga teknologi kamuflase optikal yang dikembangkan peneliti di Universitas Tokyo, Jepang. Pendekatan ini mirip dengan prinsip layar biru (blue screen) yang digunakan stasiun televisi dan pembuat film. 
Yaitu, dengan merekam lingkungan yang ada di belakang objek kemudian diproyeksikan ke objek tersebut.

0 comments

Posts a comment

 
© 2011 Frontine Blog
Designed by Blog Thiết Kế
Back to top