Tuesday, March 8, 2011

6.4 Privacy and Identity



Privasi adalah kebebasan pribadi. Contoh, ketika Anda mengirim surat kepada orang lain, tentu dengan amplop tertutup bukan? Walaupun mungkin isinya tidak penting. Lalu mengapa Anda tidak mengirimkannya dengan kartu pos? Dari contoh ini Anda tentu sudah bisa menarik kesimpulan yang intinya, Anda tidak ingin orang lain membaca surat Anda.

Di internet hal demikian sulit diperoleh. Karena e-mail yang Anda kirimkan adalah teks murni, orang lain bisa saja membaca surat Anda. Bagi yang berada di kantor dan koneksi ke internet dengan "proxy server" kantor, admin bisa kapan saja membaca isi surat yang Anda kirimkan. Lebih buruk lagi, e-mail Anda dapat dipalsukan, misalnya mengirimkan e-mail atas nama Anda kepada orang lain dan tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk membuktikan bahwa e-mail tersebut bukanlah dari Anda.


Tip Menjaga Privasi Dalam Mengirim e-mail
Untuk mencegah hal demikian, diperlukan sebuah program yang dapat mengacak (enkripsi) e-mail Anda sekaligus melakukan verifikasi bahwa e-mail tersebut adalah benar-benar Anda sendiri yang mengirimnya. Program yang dimaksud adalah PGP (Pretty Good Privacy). Dengan PGP bukan saja surat Anda tidak dapat dibaca oleh pihak lain melainkan keabsahannya juga terjaga.

Hal lain yang perlu diperhitungkan dalam menjaga privasi adalah steganografi. Steganografi adalah seni menyembunyikan sesuatu ke dalam sesuatu. Penjelasan ini mungkin agak membingungkan. Tapi percayakah Anda jika e-mail Anda dapat disembunyikan di dalam file BMP atau WAV? Hal tersebut dapat dilakukan dengan steganografi. Jika Anda mengirimkan e-mail Anda dalam keadaan terenkripsi, maka mungkin seseorang dapat dengan sengaja memblokir e-mail Anda dan menghapusnya, karena kesal tidak dapat membaca e-mail Anda. Pesan Anda tidak akan pernah sampai.

Tapi bagaimana jika Anda mengirimkan e-mail biasa dengan body kosong bersubjek "foto reuni" dan lampiran berupa file BMP? Tentu orang akan berasumsi bahwa yang Anda kirim hanyalah foto dan tidak ada apa pun yang menarik untuk diperhatikan. Di lain pihak, rekan rahasia Anda mengetahui Anda mengirimkan e-mail lewat foto BMP tersebut dan melakukan de-enkripsi dengan software khusus steganografi, maka e-mail Anda selamat sampai tujuan dalam keadaan utuh. Hal ini dapat dikombinasikan dengan PGP, sehingga walaupun seseorang tahu bahwa Anda mengirimkan e-mail lewat file gambar, namun tetap tidak dapat mengetahui apa yang telah Anda tulis.

Cara Melindungi Privasi Anda
Untuk melindungi privasi Anda ada beberapa cara yang dapat diterapkan berdasarkan layanan internet yang Anda gunakan.

Jika Anda menggunakan WWW, maka gunakanlah "web proxy". Sedangkan e-mail, maka gunakan "remailer" atau "nym account". Dan untuk IRC, gunakan "Wingate proxy".

Privasi atau Tidak?
Pertanyaan apakah privasi perlu diterapkan di internet atau tidak selalu menjadi kontroversi. Pada satu sisi, privasi adalah hak asasi, di lain sisi fasilitas untuk ini sering disalahgunakan dengan tujuan iseng atau jahat, misalnya posting anonim dengan pesan yang disertai kata-kata yang menghasut.

Pemerintah Amerika Serikat sangat anti terhadap masalah privasi. Ini terbukti dari larangan ekspor teknologi enkripsi bit tinggi ke luar AS. Mereka ingin mengendalikan semua e-mail yang masuk atau keluar dari AS dengan cara menyensornya. Dikhawatirkan, jika teknologi enkripsi bit tinggi (di atas 64 bit) tersebar ke luar AS, maka agen rahasia AS akan sulit melacak dan mengawasi e-mail yang akan mereka monitor terhadap pihak-pihak tertentu di luar AS yang dicurigai melakukan tindak kejahatan tingkat tinggi. Enkripsi dengan bit tinggi hanya boleh dipakai di dalam AS karena masih dalam wewenang pemerintah AS.

Identity
Saat ini orang sangat dimanjakan oleh kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi memungkinkan orang untuk berkomunikasi maupun bertransaksi dengan lebih cepat dan lebih murah. Dari 30 juta masyarakat di Indonesia mayoritas sudah banyak yang mengakses internet dan mengenal namanya jaringan sosial untuk berkomunikasi seperti Facebook, Yahoo!Messenger, Aim, Windows Live dan berbagai macam fasilitas yang memudahkan kita berinteraksi melalui media internet. dan dari itu pula
banyak kejahatan yang dilakukan di media internet tersebut. Pencurian identitas secara gamblang berarti seseorang mengambil kartu pengenal ataupun segala jenis pengenal lalu digunakan pada dirinya sebagai identitas pengenal orang yang dicuri tersebut. 

Hingga saat ini banyak terjadi pencurian identitas seseorang untuk mencari tujuan ekonomi yang mereka inginkan ataupun hanya bersifat motif dendam semata dimana dia merusak image orang tersebut atau juga sekedar iseng belaka dan juga pencurian identitas tersebut bertujuan untuk melakukan transaksi atas nama korban. motif lain yang masih berkaitan dengan ekonomi dengan berusaha menyusupkan malware ke dalam sistem komputer atau telpon seluler anda yang bertujuan untuk mengambil data penting seperti informasi kartu kredit maupun nomor rekening bank.

Modus pencurian identitas tersebut dibagi menjadi 2:

1. Meniru identitas dengan mengunakan alamat email, nama lengkap, tanggal lahir, nomor telpon, alamat rumah, dan berbagai macam info yang melekat pada pribadi seseorang. Teknik yang menganti nama yang melekat pada sebuah nama alamat email atau dengan membuat akun yang sama  berdasarkan informasi identitas yang dicurinya.

2. Dengan langsung membajak akun korban, jadi praktis semua data yang ada diakun tersebut dikuasai oleh penjahat. Teknik ini ada dua cara yakni pertama akun yang dibajak tidak diubah kata sandi sehingga cendrung tidak ketahuan oleh pemilik nya. Atau akun tersebut dikuasai oleh penjahat,kedua kata sandinya diubah sehingga pemiliknya tidak bisa mengaksesnya lagi. Yakni dengan  menebak-nebak kata sandi atau juga dengan aplikasi pencurian.

Cegah dengan Emapat langkah:

1. Jangan Umbar data Pribadi.
Pencurian identitas biasanya memanen informasi dari jejaring sosial, dan memang banyak yang memasang berbagai macam info pribadi dalam profil pengguna. Ada baiknya berhati-hati dalam menuliskan data pribadi dalam jejaring sosial, lebih baik isikan data yang tidak detail.

2. Jangan mengunakan kata sandi yang sama ubah kata sandi secara rutin.
Kebanyakan orang menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai layanan internet yang bebeda. Ini tentu saja mempermudah para pembajak akun untuk membajak semua akun yang dimiliki.  Biasakanlah untuk mengubah kata sandi secara rutin agar sulit di tebak oleh penjahat.

3. Jangan mudah percaya dengan orang lain. sekalipun itu saudara.
Metode phishing bekerja dengan memberikan pesan atau email berisi laman yang mewajibkan kita melakukan login. Lebih baik hindari mengunjungi laman yang mencurigakan. jangan tambah aplikasi secara sembarangan di jejaring sosial.

4. Berpikir dengan akal sehat.
Teknik para penjahat untuk membajak akun adalah mengandalkan emosi dasar yang ada di diri tiap manusia. Rasa penasaran, ingin tahu dan keserakahan. Memancing untuk login dengan iming-iming ada foto yang membuat penasaran misalnya, harus memasang aplikasi tertentu agar bisa menerima uang dari internet tanpa perlu bekerja keras. dengan akal sehat kita bisa mengontrol diri dari hal-hal tersebut.

 
Saat ini pencurian Identitas bisa dihindari dengan menggunakan Software Internet Sekuriti seperti Trend Micro Internet Security (TIS atau TISPRO). Dengan menggunakan modul anti spyware di TIS/TISPRO, informasi pribadi dapat terlindungi. Teknologi anti-spyware dapat menjaga informasi personal dan privasi terhadap spyware, rootkit, dan software berbahaya lainnya. Sedangkan dengan menggunakan modul Web Threat Prevention, TIS/TISPRO mampu melindungi terhadap ancaman web, menghindari penipuan phishing online yang mencoba untuk mencuri kartu kredit atau nomor rekening bank. Dengan automatic update TIS/TISPRO mampu untuk mengidentifikasi situs-situs berisiko terbaru.

Sumber Referensi:
Awas Pencurian Identitas di Internet, Penulis: Eko Juniarto, Intisari, Agustus 2010
http://icw.sabda.org/index.php?n=t_artikel&id=169

6. Web Pemerintahan, Keamanan dan Standar 

oleh Putri Fakhra

http://putree-bicara.blogspot.com/search/label/web%20governance

6.2 Copyright (Hak Cipta)
oleh Anna Fitria
http://websciencetugaspws.blogspot.com/2011/02/62-copyright-hak-cipta.html

6.3 Transgressive behaviour

oleh Ikhsan Pragatama
http://prikitiw-ixan8.blogspot.com/2011/03/blog-ini-merupakan-lajutan-dari-6.html



6.5 The economics of information and communication
oleh Merry Olivia
http://merry-olivia.blogspot.com/2011/03/65-ekonomi-informasi-dan-komunikasi.html

6.6 A liberal hegemony?
oleh Sukesi
http://kesie27-zzz.b







0 comments

Posts a comment

 
© 2011 Frontine Blog
Designed by Blog Thiết Kế
Back to top